2013

,00 0000 - 00:00:00 WIB
Dibaca: 159 kali

EFEKTIFITAS METODE PENGAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP DAYA INGAT PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

 

Dosen Pembimbing :

Dr. Suroso, MS. Psi

Dra. Adnani Budi Utami, M.S, Psi

 

Nama Mahasiswa : Kusumawardhani, Anita

520810081

 

ABSTRAKSI

Penggunaan media audiovisual memang bukan hal yang baru lagi dalam dunia pendidikan, namun penggunaan media audio visual berupa film masih bisa dikatakan jarang dilakukan oleh lembaga pendidikan karena mereka lebih banyak menerapkan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Penelitian ini ingin melihat apakah terdapat perbedaan efektifitas antara penggunaan media audiovisual dengan metode ceramah terhadap daya ingat siswa pelajaran Sejarah kebudayaan Islam pada siswa kelas XII di MAN Surabaya. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen murni dan desain ekpserimen yang digunakan adalah desain eksperimen murni sederhana, dengan 50 orang partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan mendapat pengajaran melalui metode audio visual  berupa film dan kelompok  kontrol yang mendapatkan pelajaran melalui metode ceramah. Pembagian kelompok ini dilakukan secara random assignment, dengan cara mengundi partisipan untuk masuk ke dalam masing-masing kelompok. Perlakuan dengan menggunakan media audiovisual dan metode ceramah ini dilakukan selama lima kali pertemuan dalam kurun waktu lima hari. Durasi tiap-tiap pertemuannya adalah kurang lebih 120 menit untuk masing-masing kelompok.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual berupa film lebih efektif daripada metode ceramah terhadap daya ingat siswa pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN Surabaya. Artinya siswa lebih mudah mengingat materi manakala proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dilakukan melalui metode audio visual berupa film dari pada metode ceramah.

 

Kata Kunci  :metode audiovisual, metode ceramah, SKI


 

Pengaruh Terapi Kognitif dalam Mengatasi Depresi Post Partum

 

Dosen Pembimbing :

Dr. IGAA Noviekayati, M.Si, Psi

Drs. Herlan Pratikto, M.Si, Psi

 

Nama Mahasiswa : Putra, Aries Pratama

520810099

 

ABSTRAK 

Berdasarkan hasil penelitian Wratsangka (1996), bahwa kurangnya dukungan suami pada saat ibu melahirkan merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh dengan kejadian depresi postpartum. Menurut Gardner dan Campbell (1991), dapat disimpulkan bahwa yang dapat memicu terjadinya depresi postpartum adalah nyeri setelah persalinan, termasuk kelelahan, kurang tidur, asupan nutrisi yang menurun, kecemasan dan rasa takut pada saat akan melahirkan. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah depresi, salah satunya adalah terapi kognitif. Dalam terapi kognitif, seseorang dilatih untuk mengubah cara penafsiran dan memandang sesuatu hal yang membuat/ menimbulkan perasaan kecewa sedemikian rupa sehingga dirinya merasa lebih baik serta bertindak lebih produktif (Burns dalam Suryo, N. 2008).

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni dengan menggunakan rancangan eksperimen one group pretest-posttest design, desain ini juga disebut before-after design. Tingkat depresi diukur dengan skala BDI (Beck Depression Inventory) terhadap subyek penelitian setelah diberi treatmen-treatmen dilakukan pengukuran kembali dengan alat ukur yang sama, pengaruh keefektivan variabel bebas terhadap variabel tergantung dilihat dari perbedaan nilai pretest dan posttest. Eksperimen pemberian terapi kognitif dilakukan kepada sebanyak
3 orang ibu yang mengalami depresi postpartum dalam jangka waktu 6 hari, dalam 4 sesi pertemuan.

Hasil perhitungan uji beda berpasangan mendapatkan koefisien thitung sebesar 22,00 dengan signifikansi sebesar 0,002 (p < 0,05). Karena p < 0,05 maka dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan signifikan tingkat depresi ibu-ibu postpartum pada saat sebelum dengan sesudah pemberian terapi kognitif.

 

Kata Kunci : depresi, postpartum, terapi kognitif, eksperimen.


 

PENGARUH PELATIHAN PRIBADI UNGGUL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ORGANISASI KEWARGANEGARAAN (OCB)

 

Dosen Pembimbing :

Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psi

Diah Sofiah, S.Psi, M.si.,Psi

 

Nama Mahasiswa : Prameswari, Dian Setia

520830009

 

Abstraksi

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab merupakan kewajiban, namun untuk membantu teman kerja tanpa diperintah dalam lingkungan kerja juga dibutuhkan. Perilaku seperti ini disebut dengan perilaku organisasi kewarganegaraan (OCB).Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan diperlukan dalam peningkatan kualitas dan kemampuan diri seorang karyawan dalam sebuah organisasi.Oleh karena itu pelatihan pribadi unggul diberikan dalam rangka membantu percepatan pergerakan sebuah organisasi kearah yang lebih baik.

 

Kata Kunci : Pelatihan, Pribadi Unggul, Perilaku Organisasi Kewarganegaraan (OCB) 


 

“Pengaruh Pemberian Pelatihan Asertivitas Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Interpersonal pada Lower Management

 

Dosen Pembimbing :

Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psi

Dr. IJK. Sito Meiyanto, M.Si, Psi

 

Nama Mahasiswa : Setiono, Jovita

521080084

 

ABSTRAK 

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pelatihan asertivitas terhadap peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal pada lower management. Partisipan penelitian adalah pemimpin tingkat lower management di divisi produksi PT. Vitapharm Surabaya.

Penelitian ini bersifat quasi experimental dengan menggunakan two group pre-test post-test design. 12 orang partisipan dengan skor komunikasi interpersonal kategori cukup dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang mendapatkan pelatihan asertivitas dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pelatihan asertivitas. Pelatihan asertivitas dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dengan durasi tiga jam setiap kali pertemuannya.

Uji dua sampel berkorelasi Independent U-Mann-Whitney-Test menunjukkan tidak ada perbedaan skor komunikasi interpersonal yang signifikan sebelum pemberian pelatihan asertivitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p>0,05) dan ada perbedaan skor komunikasi interpersonal yang signifikan setelah pemberian pelatihan asertivitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p<0,05). Sedangkan hasil uji dua sampel berkorelasi menggunakan Wilcoxon-test menunjukkan perubahan berupa peningkatan skor komunikasi interpersonal yang signifikan pada kelompok eksperimen antara pre-test dan post-test (p<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan asertvitas dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal pada pemimpin tingkat lower management.

 

Kata kunci: Pelatihan Asertivitas, Perilaku Asertif, Kemampuan Komunikasi Interpersonal.


 

Efektifitas Relaksasi Progresif Pada Penderita Gangguan Cemas Menyeluruh (GAD)

 

Dosen Pembimbing :

Dr. Nanik Prihatanti, M.Si, Psi

Drs. Herlan Pratikto, M.Si, Psi

 

Nama Mahasiswa : Wibowo, Kusno

520810083

 

Abstraksi 

Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah suatu gangguan kecemasan yang ditandai oleh perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dan keadaan peningkatan keterangsangan tubuh. Gejala fisik yang terjadi pada penderita GAD ditandai oleh ketegangan otot, agitasi mental, rawan mengalami keletihan, iritabilitas, dan sulit tidur. Relaksasi otot progresif berproses untuk membantu merilekskan kondisi tubuh yang tegang untuk menjadi rileks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknik relaksasi otot progresif dalam membantu mengatasi kecemasan pada penderita GAD. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tunggal non eksperimen. Rancangan penelitian ini biasa diterapkan pada penelitian yang bersifat behavioral analysis. Subjek penelitian adalah seorang karyawan swasta berusia 30 tahun dengan gejala-gejala Gangguan Kecemasan Menyeluruh. Gangguan yang dialaminya ditandai dengan ketidak mampuan subyek mengontrol kecemasan yang selalu muncul disetiap kegiatan aktifitas sehari-hari. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dan seminggu kemudian dilakukan follow up untuk memantau kondisi subjek setelah terapi dihentikan. Relaksasi dilakukan setiap hari sekali seminggu dalam sesi terapi. Teknik relaksasi yang digunakan yaitu Differential relaxation dengan durasi 20 menit. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknik relaksasi otot progresif mampu menurunkan kecemasan pada penderita gangguan kecemasan menyeluruh. Hasil yang didapat subjek pada pra terapi berada pada tingkat berat 3 (Kecemasan tinggi), dan pada pengukuran follow up berada pada tingkat 1 (kecemasan rendah)/

 

Kata kunci : cemas, tegang, relaksasi progresif


 

PENGARUH PELATIHAN SELF EFFICACY TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET CABANG OLAH RAGA KEMPO DI SURABAYA

 

Dosen Pembimbing :

Dr. IGAA Noviekayati, M.Si, Psi

Dra. Ratna Eliyawati, M.Si, Psi.

 

Nama Mahasiswa : Rieuwpassa, Melanie I.K

520810101

 

ABSTRAK 

Seorang atlet kempo dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi suatu pertandingan mengalami situasi yang dapat membangkitkan kecenderungan berkompetitif, tetapi dilain pihak juga membangkitkan motif untuk menghindari kegagalan tercermin dari kecemasan menghadapi pertandingan. Beberapa penelitian mengungkapkan faktor mental, terutama kecemasan yang bersifat situasional pada atlet pada masa persiapan menghadapi pertandingan adalah suatu hal yang banyak terjadi dan perlu mendapatkan perhatian dari para pelatih. Pelatihan yang dipandang efektif adalah menumbuhkan keyakinan dan kesanggupan (self efficacy) diri pada atlet. Untuk itu penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pelatihan self efficacy terhadap kecemasan yang dihadapi atlet dalam persiapan pertandingan tingkat nasional.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen nyata (true exsperimen) dengan model randomized control group pre-test post-test design dengan mengambil 14 atlet olah raga kempo sebagai kelompok yang mendapatan perlakuan dan 14 atlet kempo sebagai kelompok kontrol. Kecemasan state diukur melalui skala kecemasan dalam pre test dan post test

Hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh pelatihan self efficacy terhadap kecemasan atlet kempo di pusat latihan cabang olah raga KONI Surabaya. Adanya pengaruh pelatihan tersebut dapat memberikan gambaran bahwa semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh seorang atlet maka akan semakin rendah tingkat kecemasan yang dirasakan ada masa menghadapi pertandingan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh kelompok atlet yang memperoleh treatment berupa pelatihan self efficacy yang mengalami perubahan tingkat kecemasan. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pada kondisi yang sama, bahwa kelompok eksperimen sebelum memperoleh treatment berupa pelatihan self efficacy memiliki tingkat kecemasan yang sama dengan kelompok kontrol.

 

Kata kunci: self efficacy, pelatihan, kecemasan state


 

Pengaruh Pemberian Musik Mozart Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas III SD Negeri Medalem Sidoarjo

 

Dosen Pembimbing :

Dra. Ratna Elyawati, M.Si, Psi

Dr. Nanik Prihantanti, M.Si, Psi

 

Nama Mahasiswa : Farkhan, Muhammad

520810085

 

INTISARI 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian musik Mozart  terhadap peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri Medalem Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IIIB sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 22 siswa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-postest control grup design. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode proses belajar-mengajar pelajaran IPA dengan diiringi musik Mozart. Penelitian eksperimen ini dilakukan selama 6 minggu setiap hari jumat dan sabtu pukul 12:00-12:45 dimulai 25 Januari – 2 Maret 2013. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Way Anava SPSS Statistick-21 For Windows. Hasil analisa data dalam penelitian ini diperoleh nilai F = 16,609 dengan signifikansi 0,000 (<0,050) yang ada pengaruh pemberian musik Mozart terhadap peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri Medalem Sidoarjo.

 

Kata kunci : Pemberian  Musik Mozart, Peningkatan prestasi Belajar IPA


 

PENGARUH MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS 1 SD

 

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Muhari, Psi

Dr. Suroso, MS. Psi

 

Nama Mahasiswa : Mustikasari, Niken Dwi

520830013

 

ABSTRAK 

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media flashcard terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 1 SD di SDN Nawangan III Pacitan, diaman dengan adanya media flashcard sebagai media pembelajaran akan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa.

            Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa SDN Nawangan III yang berjumlah 114 anak dan sampelnya adalah siswa kelas 1 berjumlah 33 anak. Dari ke 33 anak tersebut hanya 29 anak yang memenuhi syarat penelitian ini, hal tersebut dikarenakan 1 anak mengalami kelainan tuna rungu dan tuna wicara sedangkan 3 anak sudah lancar dalam membaca. 29 anak ini kemudia dibagi menjadi kelompok eksperimen ( 15 anak ) dan kelompok control ( 14 anak ), dimana proses pemilihannya berdasarkan nomor urut absensi.

            Hasil dari penelitian ini adalah bahwa media flashcard berperan/memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan membaca ( efektif meningkatkan kemampuan membaca ). Hal tersebut diperoleh dari hasil analisa data yang diperkuat dengan hasil observasi di lapangan.

 

Kata kunci : Media Flashcard. Kemampuan Membaca


 

PENGARUH PELATIHAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KUALITAS LAYANAN PADA KARYAWAN UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG

 

Dosen Pembimbing :

Dr. IJK. Sito Meiyanto, M.Si, Psi

Dra. Dwi Sarwindah S, MS, Psi

 

Nama Mahasiswa : Lestari, Retno Wikan T

520830012

  

Abstrak

Kualitas layanan yang prima sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia itu sendiri yang dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan. Menurut Zeithaml et al (1990) terdapat 3 karakteristik kualitas layanan yaitu : (a) Intangible, Kualitas layanan bersifat intangible yaitu tidak dapat diraba (b) Heterogeneous, yaitu beraneka ragam karena hasil tergantung dari perbuatan yang dijalankan oleh individual yang terlibat, dari produsen ke konsumen yang mungkin tidak mempunyai ekspektasi yang sama (c) Indivisible atau Inseparability, Kualitas layanan bersifat indivisible atau inseparability karena proses produksi dan konsumsi terjadi secara serempak.

            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pelatihan komunikasi interpersonal terhadap kualitas layanan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas wisnuwardhana, sejumlah 60 orang dengan pembagian 30 orang sebagai kelompok perlakuan dan 30 orang sebagian kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada perbedaan yang signifikan kualitas layanan antara sebelum mendapatkan pelatihan komunikasi interpersonal dengan sesudah mendapatkan pelatihan komunikasi interpersonal. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelatihan komunikasi interpersonal berpengaruh postif secara signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan karyawan Universitaswisnuwardhana Malang.Hal ini berarti bahwa ada peningkatan kualitas layanan setelah dilakukan pelatihan.

 

Kata kunci : Kualitas Layanan Karyawan, Pelatihan Komunikasi Interpersonal

 


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya