Artikel 2

,00 0000 - 00:00:00 WIB
Dibaca: 1428 kali

KESEMPURNAAN CINTA DAN TIPE KEPRIBADIAN KODE WARNA

 

Yamin Setiawan

Magister Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Surabaya

 

Abstract

 

This research that relates consummate love with the colour-coded personalities: red, blue, white and yellow developed by Taylor Hartman (2004). As the new improvement, this research aims at discovering if there are any differences of consummate love between individuals with the personalities red, blue, white and yellow. The samples of this research are 77 unmarried man and woman. The instrument that is used for getting the subjects' differences type of personalities is the colour-coded personalities scale. Meanwhile, likert scale is used to reveal the level of the consummate love of the subjects. The collected data is analyzed with the 'one-way analysis of variance technique'. The findings of this research show that there are significant differences of consummate love observed from the colour-coded personalities.

 

Keywords: Consummate Love, types of colour-coded personality

 

 

 


Pendahuluan

Menurut Sternberg (1988), cinta itu mengandung komponen keintiman (intimacy), gairah (passion) dan komitmen (commitment). Dari ketiga komponen tersebut dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta yaitu nonlove, liking, Infatuation love, empty love, romantic love, companionate love, fatous love, consummate love. Cinta yang ideal adalah cinta yang memiliki komponen keintiman, gairah dan komitmen yang seimbang, oleh karena itu peneliti menggunakan consummate love (cinta yang sempurna) sebagai acuan untuk penelitian ini.

Orang-orang yang sedang jatuh cinta mempunyai kadar cinta yang berbeda-beda, ada yang sangat intim dan mesra, tetapi tidak jarang terlihat pasangan tersebut sering bertengkar bahkan ada yang bercerai walaupun sudah menikah.

Perbedaan kadar cinta ini mempunyai banyak faktor penyebab, salah satu diantaranya karena adanya pengaruh dari tipe kepribadian. Kepribadian memang bersifat unik, sehingga tidak ada satu orangpun yang sama persis dengan orang yang lain, meski mereka terlahir kembar satu telur. Memang ada jutaan variasi kepribadian, namun menurut Hartman (2004) kepribadian setiap orang dapat digolongkan menurut motif dasar, kebutuhan dan keinginan yang cenderung stabil sepanjang hayat. Di pandang dari sudut perbedaan motif dasar, kebutuhan dan keinginan maka setiap orang dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Penggolongan berdasarkan warna ini dengan maksud agar lebih mudah untuk diingat.

Penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memperkaya khasanah keilmuan psikologi sosial terutama pada psikologi kepribadian dan psikologi cinta, serta secara praktis diharapkan bermanfaat bagi para pasangan muda dalam upayanya untuk lebih memahami pasangan masing-masing.

 

Kesempurnaan Cinta

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik  dengan konsep cinta karena manusia satu-satunya makhluk yang dapat merasakan cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian abstraknya sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Dalam penelitian ini dipilih teori seorang psikolog, Robert Sternberg (1988), yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam konteks hubungan antara dua orang.

Menurut Sternberg (1988), cinta adalah sebuah kisah,  kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.

Sternberg (1988) terkenal dengan teorinya tentang Triangular Theory of Love (segitiga cinta). Segitiga cinta itu mengandung komponen: (1) keintiman (intimacy), (2) gairah (passion) dan (3) komitmen (commitment).

Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu, dan ada keinginan untuk bergandengan tangan atau saling merangkul bahu.

Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.

Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.

Menurut Sternberg (1988), setiap komponen itu pada setiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komponen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya), disertai dengan komitmen yang lebih besar. Misalnya melalui perkawinan.

 

  Gambar 1. Segitiga Cinta

 

Dari ketiga komponen cinta diatas, dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta yang dapat dilihat pada gambar 1, delapan kombinasi itu adalah sebagai berikut : (1) nonlove, tak ada gairah yang timbul, biasanya hubungan dengan orang dalam lingkungan sehari-hari karena  interaksinya hanya bersifat sepintas saja, tidak memiliki komponen gairah, keintiman dan komitmen; (2) liking (persahabatan), sebagai salah satu komponen emosi yang ada adalah perasaan suka bukanlah cinta, hanya memiliki komponen keintiman; (3) Infatuation love (ketergila-gilaan), gairah yang timbul tanpa keintiman dan komitmen, biasanya cinta yang terjadi pada pandangan pertama; (4) empty love (cinta kosong), ada unsur komitmen tetapi kurang intim dan kurang gairah. Hubungan yang lama akan semakin membosankan; (5) romantic love (cinta romantis), hubungan intim yang menggairahkan tetapi kurang komitmen sehingga pasangan yang jatuh cinta romantis ini terbawa secara fisik dan emosi, tetapi tidak mengharapkan hubungan jangka panjang; (6) companionate love, hasil dari komponen keintiman dan komitmen tanpa adanya gairah cinta. Dalam perkawinan yang lama tidak akan menggairahkan secara fisik lagi; (7) fatous love (cinta buta),  mempunyai gairah dan komitmen tetapi kurang intim, dimana cinta ini sulit dipertahankan karena kurang adanya aspek emosi; (8) consummate love (cinta yang sempurna), yaitu cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah dan komitmen.

Cinta yang ideal adalah cinta yang memiliki komponen keintiman, gairah dan komitmen yang seimbang, oleh karena itu peneliti menggunakan consummate love (cinta yang sempurna) sebagai acuan untuk penelitian ini.

 

 

 

Tipe kepribadian kode warna

Setiap orang memiliki kepribadian dasar. Kepribadian seseorang telah terbentuk sejak nafas pertama ditiupkan di dalam kandungan. Kepribadian seseorang memang dapat berkembang tetapi tidak akan keluar dari sifat-sifat inti atau dasarnya. Kepribadian adalah inti pikiran dan perasaan didalam diri seseorang yang memberitahu bagaimana ia membawa diri. Kepribadian merupakan daftar respon berdasarkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dipegang kuat. Kepribadian akan mengarahkan reaksi emosional seseorang disamping rasional terhadap setiap pengalaman hidup. Dengan kata lain, kepribadian adalah proses aktif didalam setiap hati dan pikiran seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa, berpikir dan berperilaku (Hartman, 2004).

Taylor Hartman (2004) membagi tipe kepribadian menurut empat aspek dominan didalam alam – api, tanah, air dan udara. Atas dasar ini kemudian ia membedakan empat tipe kepribadian orang menurut kode warna, yaitu tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Kepribadian merah merepresentasikan sifat-sifat api – memiliki semangat yang membara dalam kehidupan; kepribadian biru merepresentasikan sifat-sifat tanah – kuat dan teguh dalam pendirian; kepribadian putih merepresentasikan sifat-sifat dasar air – mengalir dan mengikuti arus; kepribadian kuning merepresentasikan sifat-sifat angin – bertiup kesana kemari. Masing-masing tipe kepribadian memiliki keunikan sendiri yang merupakan gabungan antara kekuatan dan kelemahan.

Kepribadian memang bersifat unik, sehingga tidak ada satu orangpun yang sama persis dengan orang yang lain, meski terlahir kembar satu telur. Memang ada jutaan variasi kepribadian, namun menurut Hartman (2004) kepribadian setiap orang

 

Tabel 1. Karakteristik Tipe-Tipe Kepribadian Kode Warna

 

 

MERAH

BIRU

PUTIH

KUNING

MOTIF

Kekuasaan

Keintiman

Kedamaian

Menyenangkan

KEBUTUHAN

Tampak hebat (secara teknis)

Menjadi baik

(secara moral)

Merasa nyaman (dalam hati)

Tampak hebat (secara sosial)

 

Menjadi pihak yang benar

Dimengerti

Diberi ruang sendiri

Diperhatikan

 

Dihormati

Dihargai

Dihormati

Dipuji

 

Disetujui oleh sejumlah orang terpilih

Penerimaan

Toleransi

Persetujuan orang banyak

KEINGINAN

Menyembunyikan rasa tidak aman

(kuat-kuat)

Mengungkapkan rasa tidak aman

Menyimpan rasa tidak aman

Menyembunyikan rasa tidak aman (longgar)

 

Produktivitas

Kualitas

Kebaikan

Kebahagiaan

 

Kepemimpinan

Otonomi

Kemandirian

Kebebasan

 

Petualangan yang menantang

Keamanan

Rasa puas

Petualangan menyenangkan

 

 

 

dapat digolongkan menurut motif dasar, kebutuhan dan keinginan yang cenderung stabil sepanjang hayat. Di pandang dari sudut perbedaan motif dasar, kebutuhan dan keinginan maka setiap orang dapat digolongkan kedalam tipe kepribadian merah, biru, putih dan kuning. Penggolongan berdasarkan warna ini dengan maksud agar lebih mudah untuk diingat. Untuk lebih rinci dapat dibaca pada tabel 1.

 

Tipe kepribadian kode warna dan kesempurnaan cinta

Menurut Hartman (2004), kepribadian merah menjalani hidup dengan penuh kekuatan. Merah sangat berkomitmen pada tujuan dan bertekad untuk menyelesaikan apapun yang disodorkan kehidupan di hadapannya. Kepribadian merah begitu penuh tekad dan produktif sehingga keintiman diabaikan atau disangkal sebagai bukan hal penting.

Kehidupan adalah rangkaian komitmen bagi biru. Berkomitmen pada hubungan mungkin merupakan kekuatan biru yang terbesar. Biru senang bersama orang lain dan dengan sukarela mengorbankan keuntungan pribadi demi memiliki hubungan yang akrab. Biru memberi diri dengan murah hati dalam hubungan bernilai. Karena kesediaan untuk komit dalam hubungan, biru menjalin persahabatan mendalam yang seringkali berlangsung seumur hidup. Biru sangat bisa diandalkan dan memandang janji verbal sama mengikatnya seperti kontrak tertulis manapun, bangga akan kemampuan mempertahankan hubungan jangka panjang. Sifat mengagumkan ini memberi kredibilitas konsep bahwa biru biasanya menikmati hubungan yang jauh lebih kaya daripada tipe kepribadian manapun. Biru sepenuhnya setia pada orang. Biru tetap setia dalam masa senang dan susah. Ketika orang menyadari dalamnya komitmen biru, mudah dipahami mengapa cuaca baik dan buruk tidak banyak berdampak pada kesetiaan biru.

Biru dan putih sama-sama mampu sangat komit pada satu sama lain. Biru dan putih menghargai rasa aman dan menemukan hubungan dalam komitmen sebagai cara paling alamiah untuk menikmati hidup. Biru cenderung merasakan komitmen emosional yang mendalam pada orang, sementara putih merasa mudah menerima dan mencintai orang-orang yang dijumpai. Putih toleran dan menerima orang lain. Putih komit tanpa banyak ribut dalam hubungan.

Tidak ada kepribadian lain yang mengejar kesenangan seperti kuning. Kuning seringkali hidup untuk bermain. Ketika kuning tertekan ditempat kerja atau dirumah, hobi yang membangkitkan energi atau liburan singkat menggantikan wajah lusuh dengan semangat kemudaan. Kuning tidak mengerti mengapa ada yang mau komit pada sesuatu yang tidak mengandung kesenangan didalamnya. Karena menyukai kesenangan dan tidak suka dikekang, kuning jarang mau terikat dalam suatu pernikahan.

Pada penjabaran dari Hartman (2004) diatas, dapat disimpulkan bahwa : (1) Tipe biru dan putih mempunyai komitmen paling tinggi dalam hubungan dengan pasangan. Biru cenderung merasakan komitmen emosional yang mendalam pada orang, sementara putih merasa mudah menerima dan mencintai orang-orang yang dijumpai. Putih toleran dan menerima orang lain. Putih komit tanpa banyak ribut dalam hubungan. (2) Tipe kuning mempunyai kadar komitmen yang paling rendah, kuning menyukai kesenangan dan tidak suka dikekang. (3) Tipe merah adalah tipe kepribadian yang paling rendah keintimannya karena kepribadian merah begitu penuh tekad dan produktif sehingga keintiman diabaikan atau disangkal sebagai bukan hal penting.

 

Metode Penelitian

Sampel adalah suatu himpunan bagian atau sebagian dari suatu populasi. Adapun yang akan dijadikan sampel adalah 77 orang yang belum menikah di Universitas Widya Kartika Program Studi Bahasa Tionghoa di Surabaya.

Untuk mengungkapkan tipe kepribadian subjek digunakan skala kode warna yang dikembangkan oleh Hartman (2004). Alat ukur ini mengungkap kepribadian seseorang berdasarkan motif, keinginan dan kebutuhan. Alat ukur ini terdiri dari  45 pernyataan yang dikelompokkan menjadi dua bagian. Pada bagian awal, pernyataan-pernyataan ditujukan untuk mengungkap sifat-sifat kepribadian yang merupakan kecenderungan alamiah seseorang, sebanyak 30 butir. Pada bagian akhir, pernyataan-pernyataan ditujukan untuk mengungkap kecenderungan perilaku (respon) seseorang ketika menghadapi empat pilihan: ‘a’ untuk kepribadian merah, ‘b’ untuk kepribadian biru, ‘c’ untuk kepribadian putih dan ‘d’ untuk kepribadian kuning.

Skor diperoleh dengan cara menjumlahkan pada pilihan a, b, c dan d. Subjek yang memiliki jumlah jawaban dominan pada ‘a’ akan dikategorikan sebagai tipe kepribadian merah, ‘b’ untuk biru, ‘c’ untuk putih dan ‘d’ untuk kuning. Sementara itu, bagi subjek yang tidak memiliki jumlah jawaban dominan diantara salah satu tipe kepribadian, akan dimasukkan kedalam kepribadian campuran dan tidak dimasukkan sebagai subjek penelitian.

Sementara itu, untuk mengungkap kesempurnaan cinta digunakan skala likert yang dikembangkan oleh Robert Sternberg (1988). Skala kesempurnaan cinta ini terdiri dari 45 pernyataan dengan empat kategori jawaban yaitu SS = Sangat Sesuai, S = Sesuai, TS = Tidak Sesuai dan STS = Sangat Tidak Sesuai. Pemberian skor dengan memberi angka 4 untuk jawaban SS, skor 3 untuk jawaban S, Skor 2 untuk jawaban TS dan skor 1 untuk jawaban STS.

Skala kesempurnaan cinta terbagi menjadi tiga bagian, soal nomor 1 sampai dengan nomor 15 untuk komponen intimacy (keintiman), soal nomor 16 sampai dengan nomor 30 untuk komponen passion (gairah) sedangkan soal nomor 31 sampai dengan 45 adalah komponen untuk commitment (komitmen).


 

Pernyataan keintiman:

 

 

Alternatif Jawaban

No.

Pernyataan

SS

S

TS

STS

1

Saya aktif mendukung kesejahteraan pasangan saya

 

Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya