Artikel 2

,00 0000 - 00:00:00 WIB
Dibaca: 413 kali

OBSESI MENGGUNAKAN FACEBOOK DENGAN MANAJEMEN WAKTU DALAM PERENCANAAN BELAJAR

 

Eva Damayanti & Wahyu Sofiah

 

Fakultas Psikologi Untag Surabaya

 

Abstrak

 

Remaja memiliki banyak waktu untuk belajar dan memahami lingkungan dan managemen waktu adalah suatu kemampuan untuk mengelola waktu seefektif mungkin dengan menggunakan sebagai bagian dari perencanaan tujuan hidup.Pengeloaan management waktu dipengaruhi factor internal dan eksternal. Remaja sebagai individu yang masih belum matang sering menggunakan facebook dengan tidak terkontrol atau terobsesi sehingga bias mengganggu waktu belajar. Facebook sebagai jejaring social sama seperti twitwr sangat disukai remaja. Hasil observasi membuktikan hahwa remaja banyak menghabiskan waktu di warnrt untuk facebook.Variabel X adalah obsesi menggunakan facebook dan variable Y adalah management waktu, dianalisa dengan Product moment dan hasilnya adalah tidak ada hubungan, artinya tidak ada hubungan antara intensitas menggunakan facebook dengan management waktu, dimana intensitas menggunakan face book pada anak kelas III SMK tergolong rendah.

 

Kata Kunci : intensitas facebook, management waktu

 


Pendahuluan

       Kemampuan membagi waktu dan mengelola waktu lazim disebut dengan manajemen waktu (Purwanto, 2006). Manajemen waktu membutuhkan kedisiplinan setiap individu dalam melakukan segala hal. Individu yang memiliki peren-canaan yang jelas dalam pikiran dan dapat mealokasikan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting adalah individu yang memi-liki manajemen waktu yang baik.

Remaja merupakan pribadi yang belum matang karena pada masa remaja terjadi  perubahan psikologis dan fisiologis yang cepat, karena itu remaja sering diliputi perasaan bingung dan tidak menentu. Hal ini yang menyebabkan peneliti memandang remaja merupakan individu yang kurang dapat mema-najemen waktunya dengan baik. Lain halnya dengan orang dewasa, remaja yang merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa menyebabkan kurang matang pemikiran remaja dalam mema-nejemen waktu. (Hurlock, 2000)

Perencanaan belajar meru-pakan sebuah rancangan atau persiapan yang dibuat oleh remaja tentang belajar yang menjadi tang-gung jawabnya, karena perencanaan belajar merupakan hasil dari proses berpikir. Artinya suatu perencanaan belajar tidak dapat disusun samba-rangan tetapi dengan mempertim-bangkan segala aspek yang mungkin dapat mempengaruhi.

Perencanaaan belajar dipe-ngaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, kedua faktor tersebut mempengaruhi  proses belajar. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor internal meliputi fisiologis dan psikologi. Faktor fisiogis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu,seperti malas belajar, tidak adanya motivasi, sedangkan faktor ekternal adalah faktor dari luar individu seperti lingkungan yang tidak mendukung. Sedangkan perencanaan belajar yang tidak efektif mempengaruhi manajemen waktu sehingga remaja kurang mampu mengelola waktu yang baik, hal tersebut dapat mempengaruhi perencanaan belajar yang kurang efektif.

Peran menajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, karena menejemen waktu merupakan salah satu faktor interen yang mempengaruhi belajar. Mema-najemen waktu yang baik merupakan  dasar motivasi bagi individu untuk belajar, sehingga pelajar akan lebih bersemangat dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran yang dipe-lajari selain itu dapat meningkatkan hasil belajar. Seorang siswa  yang tidak dapat memanajemen  waktunya  dan sudah terobsesi dengan face-book, sehingga siswa menjadi lupa untuk melakukan kewajibannya yaitu belajar.

Perkembangan, penciptaan, dan penemuan teknologi informasi baru, melahirkan fenomena facebook sebagai salah satu situs di dunia maya yang menawarkan segala kemudahan untuk menjembatani kebutuhan manusia agar dapat tetap berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Facebook menjadi media komunikasi visual yang bermakna tidak nyata sehingga hubungannya terjalin antara pengguna melalui fitur-fitur tersebut. Dimana fitur merupakan kondisi yang mendukung pemenuhan kebutuhan dan menimbulkan keterikatan dan kecanduan peng-gunanya. Sehingga dalam pikiran dan bayangan remaja ingin selalu membuka facebook, membuka facebook terus menerus akan menimbulakan obsesi.

Obsesi menggunakan face-book dapat membuat peng-gunanya menjadi kecanduan sehing-ga harus berkali-kali mengecek, dan berulang-ulang membukanya karena terobsesi ingin tahu apa yang orang lain lakukan. Layanan jejaring sosial seperti facebook dan Twitter bisa membuat perilaku remaja menjadi obsesif dari pada sebelumnya, ujar Dr Pam Spurr selaku ahli perilaku, seperti dikutip dari The Sun, Kamis (30/6/2011).

Di kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar negara peng-guna Internet terbanyak di bawah negara China, Jepang, India dan Korea Selatan. Menurut sumber yang sama pengguna layanan jejaring sosial facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi, yaitu tercatat sebanyak 28 juta pengguna.

Dari hasil observasi di warnet (Shironet: 2012) pelajar lebih banyak menghabiskan waktu di warnet untuk membuka facebook dan bermain games dari pada mengerjakan tugas dari sekolah. Biasanya remaja menghabiskan waktu di warnet hingga tidak kenal waktu, dimana seharusnya memanfaatkan waktu untuk belajar, seperti yang di tuturkan oleh Retta remaja kelas 3 SMP, bahwasannya dia jarang menggunakan facebook jika tidak dalam kondisi suntuk, namun setiap kali remaja membuka facebook dapat menghabiskan  waktu selama 3 jam hingga matanya terasa perih baru berhenti.

Dampak negative facebook pada remaja, pelajar dan anak-anak semakin hari semakin terasa, meskipun para pengguna facebook banyak yang tidak menyadari akan pengaruh dari facebook. Tidak perduli dengan sekitar orang yang sudah kecanduan facebook terlalu asyik dengan dunianya sendiri yaitu dunia yang di ciptakannya sehingga tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya dunianya berubah menjadi dunia facebook.

 

MetodePenelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan digunakan, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Adapun skema hubungan antara variable tersebu tadalah Variabel bebas (X) Obsesi menggunakan facebook, adalah pikiran-pikiran, bayangan atau dorongan-dorongan intrusive untuk menggunakan akun facebook, Obsesi menggunakan facebookdapat membuat penggunanya menjadi kecanduan sehingga harus berkali-kali mengecek, dan berulang-ulang membukanya karena terobses inginta huapa yang orang lain lakukan. Skala obsesi menggunakan facebook yang disusun berdasarkan aspek-aspek yaitu sering membuka akun facebook, menyadari menggunakan akun facebooksecara berlebihan namun tetap di lakukan untuk mengurangi kecemasan, banyak menghabiskan waktu dengan membuka facebook, selalu terpikirkan untuk membuka facebook, membuka facebooksecara berulang ulang dengan maksud tertentu dan disengaja.

Variablel kedua dalam penelitian ini adalah Manajemen waktu dalam perencanaan belajar (Y) adalah suatu kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang maksimal. Manajemen waktu dalam penelitian ini diukur dengan skala manajemen waktu yang disusun berdasarkan aspek-aspek manajemen waktu (dalam Atkinson, 1990) yaitu menetapkan tujuan, menyusun prio-ritas, menyusun jadwal, bersikap asertif, menghindari penundaan, meminimumkan waktu yang terbuang.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang merupakan ciri dari populasi (Hadi, 2000). Adapun ciri-ciri yang dimaksud adalah: a)remaja yang sekolah di SMK PGRI 3 BOJONEGORO, b)remaja berusia antara 12-21 Tahun, c)remaja pengguna facebook, d)membuka akun facebook setiap hari.

Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi atau  content validity adalah suatu alat ukur yang ditentukan sejauh mana isi alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep (singarimbun dan Effendi, 1989). Langkah pertama dalam menentukan validitas isi adalah mendaftar semua aspek yang diperkirakan tepat untuk definisi konsepnya. Pengukuran dilakukan untuk melihat seberapa baik batasan operasional mewakili aspek-aspek itu,  jika sepintas lalu pernyataan-pernyataan itu mencerminkan aspek yang tepat dan bila pada validitas isi. Cara menguji validitas isi dilakukan melalui analisis professional judgment. Pada penelitian ini digu-nakan juga menganalisis diskriminasi aitem.Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson untuk melihat daya diskriminasi.

Untuk menentukan kesahihan butir, digunakan ketentuan ber-korelasi positif dan taraf signifikansi 5%, artinya suatu butir alat ukur dinyatakan sahih, jika koefisien korelasi positif taraf signifikansi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan angka batas penerimaan dan penolakan pada taraf signifikansi 5% (Hadi, 2000).

Untuk melakukan uji kean-dalan alat ukur digunakan teknik Hoyt (Hadi, 2000) karena teknik ini mempunyai keluwesan yang tinggi dan aitem-aitem yang disusun mengukur hal yang sama (univocal) dan untuk menentukan keandalan suatu alat ukur digunakan taraf signifikansi 5% artinya suatu alat ukur dinyatakan andal apabila taraf signifikansi (p) dari keandalan (rtt) yang diperoleh lebih kecil atau sama dengan 5%.

 

Hasil Penelitian

Hasil analisis kesahihan butir terdapat 40 butir skala obsesi menggunakan Facebook 32 butir sahih dan 8 butir gugur, dengan koefisien kesahihan butir (rbt)  bergerakdari 0,209 hingga 0,690, pada p 0,017-0,000 (p<0,05). Sedangkan hasil uji keandalan/ reliabilitas skala obsesi menggu-nakan  facebookdiproleh rtt = 0,911 dengan p = 0,000 (p,0,01) yang menunjukkan bahwa skala tersebut andal.

Hasil Analisis kesahihan  terdapat 42 butir skala Manajemen waktu diperoleh 36 butir sahih dan 6 butir gugur, dengan koefisien kesahihan butir, rbt, bergerakdari 0,175 hingga 0,645 pada p bergetak dari 0,039-0,00 (p<0,05). Sedangkan hasil uji keandalan/reliabilitas skala manajemen waktu diperoleh rtt = 0,893 dengan p = 0,000 (p,0,01) yang menunjukkan bahwa skala tersebut andal.

 

Pembahasan

Sesuai dengan tujuan pene-litian, hipotesis penelitian, dan jenis data yang diperoleh bahwa kedua data ini berskala interval, maka analisis data yang digunakan adalah Korelasi Momen Tangkar Pearson dengan uji prasyarat analisi Uji Normalitas Sebaran dan Uji Linieritas Hubungan. Sedangkan proses untuk melakukan analisis data adalah melalui tahapan uji prasyarat analisis dan kemudian teknik analisis data untuk pengujian hipotesis.

Hasilujinormalitassebaranterhadap data variabeltergantung (Y) (manajemenwaktu) didapatkan Kai Kuadrat = 7,804 db = 9 p = 0,554 (p>0,05) yang menandakan sebarana normal.

Uji linieritas  hubungan ini dilakukan untuk mengetahui linie-ritas hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, dengan membandingkan antara regresi linier dengan regresi kuadratik. Hasil perbandingan ini ditujukkan dalam nilai F beda(Hadi,2000)

          Suatu bentuk hubungan antara 2 (dua) variabel dinyatakan linier apa bila taraf signifikansi (p) dari F beda Ke 2 - Ke 1  lebih besar dari 5% . jika taraf signifikansi (p) F bedaKe 2 – Ke 1 yang diperoleh lebih kecil dari 5%, berarti hubungan tersebut belum linier (Hadi, 2000). Apabila hubungan tersebut belum linier maka harus dilakukan linierisasi terhadap variabel bebas dan kemudian dila-kukan uji Linieritas Hubungan lagi antara variabel bebas yang telah dilinierisasikan dengan variabel terikat dan analisis data selanjutnya menggunakan data yang telah dilinierkan.

          Uji linieritas terhadap data penelitian Obsesi Menggunakan Facebook (X) dengan manajemen waktu ( Y) diperoleh F beda ke3 – ke2 sebesar 0,285, dengan p = 0,602 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa hubungan data-data variabel yang di uji korelasinya  kuadratik.

Analisis data obsesi menggunakan facebook dengan manajemen waktu menggunakan teknik korelasi Produk Momen. Analisis korelasi Produk Momen ini dilakukan menguji hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Kaidah uji statistik yang dipergunakan adalah : bila p  0,01 berarti sangat signifikan ; bila p  0,05 berarti signifikan; dan bila p  0,05 berarti nirsignifikan (Hadi, 2000). Penggunaan analisis ini didasarkan pada data variabel X interval dan Variabel Y interval.

 

 

Kesimpulan dan Saran

   Setelah di uji melalui perhitungan uji analisis regresi umum didapatkan hasil: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Obsesi menggunakan facebook dengan manajemen waktu dalam perencanaan belajar. Jadi hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini ditolak.

Hasil perhitungan analisis korelasi produk momen diperoleh hasil r xy sebesar -0,156 pada taraf signifikansi (p) 0,117 p > 0,005 (Tidak Signifikan). Hal ini berarti variabel bebas (X) Obsesi meng-gunakan facebook tidak mempunyai hubungan dengan variabel terikat (Y) Manajemen waktu.

          Maka dapat disimpulkan bahwa obsesi menggunakan face-book tidak mempengaruhi mana-jemen waktu dalam belajar, karena remaja pengguna facebook tetap dapat mengatur waktu untuk belajar dan  facebookan.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kemam-puan Obsesi menggunakan facebook dengan manajemen waktu dalam perencanaan belajar, dengan demi-kian hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara Obsesi menggunakan facebook dengan manajemen waktu dalam peren-canaan belajar pada remaja ditolak.

Obsesi menggunakan facebook tidak berhubungan dengan mana-jemen waktu dalam perencanaan belajar pada remaja. Remaja yang merasa memiliki tekanan dalam dirinya dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) secara signifikan mengganggu kegiatan sosial atau kegiatan yang hubungan dengan orang lain, sehingga tidak memiliki hubungan dengan kemam-puan remaja dalam memanajemen waktu belajarnya. Remaja yang terobsesi menggunakan facebook memiliki kemungkinan tidak dapat memanajemen waktu belajarnya dengan baik. Obsesi remaja dalam menggunakan facebook dapat mem-buat remaja kehilangan waktu dalam melakukan aktivitasnya salah satu aktivitas untuk belajar.

 Berdasarkan hasil analisa menunjukkan intensitas obsesi menggunakan facebook  pada remaja  berada pada kategori rendah, hal ini terlihat dari hasil analisis data yang menunjukkan kondisi subyek ketika diteliti telah memiliki  obsesi meng-gunakan facebook yang tergolong rendah, hal ini terlihat dari uji Z dari  obsesi menggunakan facebook antara rerata hipotesis dengan rerata empiris diperoleh hasil Uji Z = - 2,898 pada taraf signifikansi (p) = 0,005 (p<0,005) hal ini berarti bahwa rerata hipotesis dengan rerata empiris pada variabel tersebut signifikan / terdapat perbedaan rerata hipotesis (80,00), secara statistik lebih tinggi jika dibandingkan dengan rerata empiris (75,980) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensitas obsesi menggunakan facebook  pada kelompok ini berada pada kategori rendah. Obsesi menggunakan facebook yang memiliki nilai yang rendah karena walaupun remaja menggunakan facebook dalam sehari lebih dari satu jam, remaja tetap dapat melakukan aktifitas lain  dan tetap mampu menjaga hubungan sosialnya dengan orang lain, sehingga para remaja tidak terobsesi untuk menggunakan facebook dan remaja kurang mampu  mema-najemen waktu belajarnya dengan baik. Maka dari itu dari hasil analisa manajemen waktu belajar diperoleh hasil uji Z antara rerata hipotesis dengan rerata empiris diperoleh hasil Uji Z = 13,403 pada taraf signifikan (p) = 0,000. (p<0,01) hal ini berarti bahwa rerata hipotesis dengan rerata empiris pada variabel tersebut signifikan / terdapat perbedaan, rerata hipotesis (90,000) secara statistik lebih rendah jika dibandingkan dengan rerata empiris (106,564). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensitas varia-bel manajemn waktu pada kelompok ini berada pada kategori rendah.

Banyak remaja menghabiskan waktu senggangnya dengan meng-gunakan facebook untuk update status, bermain games, upload foto, wall to wall, melihat foto, melihat profil teman. Para remaja menggunakan facebook pada saat disela-sela belajar dan saat remaja merasa stres. Pada hari libur, para remaja menggunakan facebook da-lam waktu yang lebih lama diban-dingkan hari-hari biasanya. Para remaja hanya memiliki kecende-rungan menggunakan facebook di sela-sela aktivitas belajar sehingga kurang dapat mempengaruhi mana-jemen waktu belajarnya.

Adanya obsesi menggunakan facebook dipengaruhi oleh aspek biologis, Psikologis, faktor psiko-sosial.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa tidak adanya obsesi remaja dalam menggunakan facebook namun remaja juga tidak dapat manajemen waktu belajarnya, menyebabkan remaja kurang mampu memanajemen waktunya. Sehingga dapat mengganggu aktivitas belajar atau dengan kata lain dapat mengganggu aktivitas belajar remaja secara langsung maupun tidak langsung.

Obsesi remaja dalam meng-gunakan facebook juga dapat dipengaruhi oleh  orang lain atau lingkungan sekitar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi obsesi dalam menggunakan facebook dapat menyebabkan remaja mengalami kesulitan dalam mengatur waktunya untuk beraktivitas dalam belajarnya. Faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu belajar adalah Adanya target yang jelas, adanya prioritas belajar, penundaan belajar, Pendelegasian tugas.

Obsesi menggunakan facebook tidak berhubungan dengan mana-jemen waktu belajar para remaja. Hal ini disebabkan oleh faktor motivasi yang merupakan bagian dari faktor internal yang dapat mempengaruhi minat belajar seseorang. Bagi remaja dengan motivasi belajar yang tinggi akan memiliki kecenderungan memanajemen waktu untuk belajar dengan baik.

Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapi (Sardiman, 2000).

Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, (Brophy, 2004) bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan remaja untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta  mencoba untuk mendapatkan keun-tungan dari aktivitas tersebut. Remaja  yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pela-jaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Dalam menentukan strategi belajar yang sesuai, remaja juga menentukan waktu yang akan digunakan agar strategi belajar yang dibuatnya menjadi efektif dan efisien. Oleh sebab itu, remaja yang memiliki motivasi dalam belajar memiliki kecenderungan untuk memanajemen waktu belajarnya dengan baik agar materi yang dipelajarinya mampu dipahami dengan baik pula.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa obsesi menggunakan facebook tidak mampu mempengaruhi kemampuan mema-najemen waktu belajar pada remaja. Remaja terobsesi menggunakan facebook namun para remaja juga kurang mampu membuat menajemen waktu dalam belajar. Hal ini disebabkan karena remaja meng-gunakan facebook disela-sela waktu belajarnya dan digunakan sebagai penghilang stress atau hiburan dan tidak adanya motivasi untuk belajar.

Disarankan kepada para remaja pengguna facebook, supaya para remaja dapat menggunakan facebook sesuai dengan kebutuhan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan hal-hal yang bersifat positif. diharapkan  tidak membuka akun  facebook  pada saat belajar, karena akan mengganggu konsentrasi dan keefektifan kegiatan belajar.Bagi Orang tua, meskipun penelitian ini tidak adanya hubungan antara Obsesi menggunakan facebook dengan manajemen waktu dalam perencanaan belajar, namun orang tua tetap mengawasi kebiasaan anak yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Upaya tersebut dilakukan agar antara porsi kegiatan belajar dengan kegiatan lain diluar belajar bisa seimbang dan tidak saling mengganggu serta agar lebih dapat memanajemen waktu dengan baik.Bagi Guru, dari pada membatasi siswa menggunakan  facebook lebih baik para guru membuat Grup diskusi dalam facebook, sehingga dapat membangun komunikasi yang efektif dan efisien antara guru dan murid.Bagi peneliti lain, yang akan melakukan penelitian yang sama sebaiknya melakukan penelitian tentang obsesi menggunakan facebook dengan  dukungan sosial  mempengaruhi motivasi belajar.

 

DaftarPustaka

Alwisol. 2009. Psikologi Kepriba-dian, Jakarta: hakterbit UMM Press

Asandi A.R.  Qurroul dan Rosyidin Hamin. 2010. Self-Disclosure Pada Remaja Penguna Face-book, Jurnal, Surabaya: Fakul-tas Psikologi Dakwah IAIN SunanAmpel.

Atkinson, P.E. 1990. Manajemen Waktu Yang Efektif. Jakarta: BinarupaAksara

Awang dan Setianto Dody. 2009. Dunia Maya Sebagai Media Komunikasi Alternatif .Dimen-si, Jurnal Jakarta: Desain FSRD Universitas Trisakti.

AzwarSaifuddin, 1991. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pusta-ka Pelajar

Fisher E. Helen. 2009. Why Him, Why Her. Jakarta: PT.House.

Forsyth, P. 2009. Jangan Sia-Siakan Waktumu. Yogyakarta: PT Garasi ilmu

HadiSutrisno. 2000. MA Statistik Jilid 2.  Yogyakarta: Univers-itas Gajah Mada

HarmoniAti. 2009. Manajemen waktu untuk mahasiswa PD III. Bandung: Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Bidang Kemaha-siswaan.

Hurlock B Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan Suatu Pende-katan Sepanjang Rentang keHidupan.. Surabaya :Edisi  kelima Penerbit Erlangga.

Irawaty dan Erika S. Kusumaputri. 2008. Pengaruh Manajemen Diri Terhadap Intensitas Konflik Peran Ganda (Studi Pada Wanita yang Bekerja di LembagaPendidikan / Sekolah Tinggi Psikolog iPrimagama). JurnalVol.10 No.1  Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi.

Itryah. 2004. Perbedaan Intensitas Penggunaan Internet Ditinjau dari Tipe Kepribadian Dan JenisKelamin. Jurnal,  Palem-bang: Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma

Julia Rana. 2004. Peran motivasi terhadap hasil belajarsiswa. Jurnal, Malang: Fakultas Psikologi Tabularasa Univer-sitas Merdeka.

Juriana.2000. Kesesuaian Antara Konsep Diri Nyata dan Ideal dengan Kemampuan Mana-jeman Diri Pada Mahasiswa Pelaku Organisani. Jurnal No.9. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Kartono,Kartini. 1989. Psikologi Abnormal da nAbnormalitas Seksual. Bandung: Mandiri Maju.

KumorotomoWahyudi. 2009. Meni-lai Situs Jejaring Sosial Secara Adil. Yogyakarta: Magister Administrasi Publik, Univer-sitas Gajah Mada.

LuthfianaVina. 2010. Kontribusi Manajemen Waktu Terhadap Produktivitas Kerja Wartawan Bibliografi. Universitas Guna-darma,

Macan, T.H 1994. Time Management: Test of a Process Model. Journal of applied psychologi.

Margono Ali. 2008. http://accen-tesensi.wordpress.com/2008/08/06/obsesi-cita-cita-dan-ambisi//.

Maslim Rusdi. 2003. Diangnosis Ganguan Jiwa PPDGJ-III . Jakarta.

Maya Ellysa. 2011. Pengetahuan tentang pengelolaan waktu dengan kecenderungan pro-krastinasi pada mahasiswa, Skripsi (Tidak Diterbitkan) Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Mitchell. 2009. Scaefer, Coyne, dan Lazarus; dikutipdalamsarafino, 2002. Jurnal. Peranan jejaring sosial, artikel Th. 14/No.1/ April 2009

Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitiaan. Jakarta: Erlangga

NurNurcahyo A. 2005. Mening-katkan  Prestasi Bela-jar Melalui Pembelajaran Quan-tum Teaching.Universitas Gajahmada

PurwantoSigit. 2006. Pocket Mentor Manajemen Waktu. Erlangga PT Gelora Aksara Pratama.

SuryabrtaSumadi. 2010. Metode Penelitian, Edisi.1. Jakarta: Rajawali Pers.

Syaripudin Acep dan Amirudin Ahmad dkk. 2010. Jakarta : Internet Sehat, Panduan Ber-internet yang Aman, Nyaman dan BertanggungJawab. Edisi III-2010.

Taylor Harold L. 1990. Manajemen waktu suatu pengelolaan waktu yang efektif dan produktif.Binarupa Aksara, Jakarta.

Widjaja Robin dan Henny E. 2002.Wirawan.Dikutip dalam Sarafino.JurnalPeranan Jejaring Sosial.

 

 


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya