Artikel 3

,00 0000 - 00:00:00 WIB
Dibaca: 339 kali

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA DEPAN PADA PEKERJA FREELANCE DI PERUSAHAAN RISET PEMASARAN

 

Herlan Pratikto & Ria Andriani

 

Fakultas Psikologi Untag Surabaya

 

Abstrak

 

 

Tujuan membuat penelitian ini adalah ingin mengetahui dan meneliti secara metodologis hubungan antara kecenderungan locus of control dengan kecemasan menghadapi masa depan pada freelance di perusahaan riset pemasaran. Indonesia mengalami krisis ekonomi sejak tahun 1998 hingga saat ini karena telah terjadinya penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dollar, sehingga negara membuat kebijakan baru untuk masyarakat yaitu melakukan pengurangan subsidi pada bahan bakar minyak (BBM). Hal ini menyebabkan banyaknya angka pengangguran di Indonesia dan muncullah banyak perusahaan yang membutuhkan pekerja lepas (freelance), serta menyebabkan muncullah kecemasan – kecemasan yang dirasakan oleh masyarakat akan masa depan. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang dirasakan oleh seseorang dalam menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas akan sebuah harapan untuk mendapatkan suatu keberhasilan. Oleh karena itu munculnya kecemasan dikarenakan lingkungan yang tidak mendukung harapan seseorang akan masa depan tanpa memikirkan sebuah keyakinan diri akan kemampuan dalam mengendalikan hidup (locus of control). Metodologi penelitian menggunakan angket atau kuesioner dengan penentuan skala kecenderungan locus of control dan skala kecemasan menghadapi masa depan. Subyek yang diteliti adalah freelance di dua perusahaan riset pemasaran yang berjumlah 75 orang dan diambil seluruhnya. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara variable (x) kecenderungan locus of control dengan variable (y) kecemasan menghadapi masa depan dan sumbangan pengaruh variable kecenderungan locus of control terhadap kecemasan mengadapi masa depan sebesar 63,6%.

 

 

Kata Kunci : freelance, kecenderungan locus of control, kecemasan menghadapi masa depan.

 

 


Pendahuluan

Masalah perekonomian negara seperti saat ini membuat banyak perusahaan memecat karyawan - karyawan karena perusahaan - perusahaan tersebut tidak mampu lagi memberi upah pada pegawai dan membiayai proses produksinya, sehingga menyebabkan pengang-guran di Indonesia semakin banyak. Banyak juga perusahaan yang memperkecil pengeluaran operasi-onal perusahaan tersebut dengan cara menawarkan sebuah pekerjaan tetapi status sebagai freelance atau pekerja lepas dengan menggunakan sistem komisi.

            Untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari, masyarakat diharuskan untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Misalnya membuka usaha sendiri atau bekerja menjadi pegawai tetap ataupun menjadi freelance (pekerja lepas). Sedangkan pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia.

Hasil pendekatan tanya jawab penulis dengan beberapa freelance di perusahaan riset bahwa seseorang tersebut menjadi freelance bukan merupakan keinginan seluruhnya, maksudnya menjadi freelance karena keterpaksaan dari kondisi lingkungan seperti kondisi keluarga dan kondisi ekonomi pribadi yang membuat untuk memutuskan asal kerja yang tanpa pertimbangan lebih matang akan masa depannya. Jadi yang dipikirkan adalah bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dan mendapatkan pekerjaan dengan cepat walau tidak sesuai dengan pendidikan yang pernah ditempuh dan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang diinginkan atau yang dicita-citakan. Ketika seseorang diterima di salah satu perusahaan dan perusahaan tersebut mengkonfirmasi bahwa hanya sebagai freelance tetap diterima pekerjaan tersebut. Tapi dari beberapa freelance tersebut ketika sudah cukup lama berstatus sebagai freelance, maka individu tersebut tersadar akan masa depannya yang cukup menggantung tanpa ada kejelasan nasib untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya ataupun kebutuhan secara pribadi di masa yang akan datang.

Demikian adanya faktor tidak ada jaminan keamanan dan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan mem-buat seseorang semakin merasa cemas.

Menurut Sulivan dalam teori interpersonal mengemukakan bahwa kecemasan timbul akibat ketidak-mampuan untuk berhubungan inter-personal dan sebagai penolakan. Dalam teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan merupakan hasil frustasi akibat berbagai hal yang mempengaruhi individu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kecemasan sesungguhnya merupa-kan reaksi normal terhadap situasi yang menekan. Namun dalam bebe-rapa kasus, menjadi berlebihan dan dapat menyebabkan seseorang keta-kutan yang tidak rasional terhadap sesuatu hal. Melalui teori belajar sosial kognitif, menyatakan bahwa reaksi kecemasan timbul karena kesalahan mental. Kesalahan mental ini karena kesalahan mengin-terpretasikan suatu situasi yang bagi individu merupakan sesuatu yang mengancam. Bandura menyatakan bahwa takut dan kecemasan diha-silkan dari harapan diri yang negatif karena percaya bahwa seseorang tidak dapat mengatasi dari situasi yang secara potensial mengancam bagi seseorang (dalam kajian pustaka.com). Kecemasan merupa-kan respon emosional terhadap penilaian yang menggam-barkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tenteram disertai berbagai keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat terjadi dalam berbagai situasi kehi-dupan maupun gangguan sakit (Stuart and Sundeen, 1998).

            Menurut Osterman dan Bjorkqvist, et al 1999 (dalam psychwiki.com), atribut negatif seperti gangguan perilaku, ketidak-mampuan psikologis, tekanan peker-jaan, depresi dan kecemasan serta perilaku bunuh diri berkorelasi dengan locus of control eksternal. Locus of control sangat penting untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat. Memiliki kontrol terhadap kehidupan seseorang dapat mengurangi perilaku agresif dan kekerasan. Untuk mencapai hal ini orang harus memiliki kontrol atas lingkungan pribadi. Bathia dan Golin, 1978 (dalam psychwiki.com), sejauh mana peristiwa frustasi dianggap sebagai permusuhan dan karenanya meningkatkan gairah tergantung jika peristiwa tersebut dilihat sebagai terkendali. Locus of control merupakan kemampuan untuk menerapkan kontrol atas hasil yang dapat mempengaruhi sejauh mana frustasi.

            Individu harus memiliki kontrol perilaku dan tindakan untuk mengurangi kemungkinan perilaku agresif. Menurut Winstok dan Perkis (2009) bahwa pengendalian diri mengacu tingkat dimana seseorang mampu mengatur pikiran dan emosi terutama dalam perilaku yang bertentangan. Keinginan yang kuat untuk melakukan kontrol, individu biasanya mencari situasi dimana individu tersebut tidak dapat mempengaruhi hasil untuk menjadi menyenangkan dan membuat frustasi serta locus of control merupakan respon terhadap situasi. Locus of control mengacu pada persepsi individu tentang penyebab utama yang mendasari dalam kehidupan individu tersebut.

Contoh sederhananya adalah seorang karyawan dalam meman-dang karirnya di sebuah perusahaan. Jika seorang karyawan memiliki internal locus of control maka dia akan menyatakan kegagalannya meraih sesuatu jabatan lebih dikarenakan dirinya sendiri, semen-tara karyawan yang memiliki external locus of control akan menyalahkan keadaan seperti kurang beruntung, bos yang kurang adil dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan seorang karyawan di masa yang akan datang sangat bergantung pada locus of control karyawan tersebut.

            Berdasarkan uraian diatas penulis berasumsi bahwa kecemasan pada freelance dalam menghadapi masa depan dipengaruhi oleh locus of control yang dimiliki oleh freelance tersebut. Adanya asumsi tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah benar asumsi tersebut.

 

Metode Penelitian

       Variabel – variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yakni Variable bebas: Kecen-derungan Locus of Control. Dan variable tergantung: Kecemasan Menghadapi Masa Depan.

       Definisi operasional dari Kecenderungan Locus of Control adalah keyakinan diri individu bahwa ada sumber – sumber yang dapat mengontrol kejadian yang mempengaruhi kehidupan individu tersebut. Diungkap dengan angket atau kuesioner yang dibuat berdasarkan indikator kurang yakin akan pengendalian diri, kurang bertanggung jawab terhadap perbu-atannya, keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh faktor keber-untungan, kurang untuk berusaha. Kecemasan menghadapi masa depan adalah munculnya rasa takut akan suatu kegagalan, memiliki rasa tidak mampu dibanding orang lain, adanya gangguan fisik dan gangguan psiko-logis yang menyertai kecemasan. Indikator yang akan diungkap dengan menggunakan angket atau kuesioner yaitu : rasa takut gagal, rasa tidak mampu dibanding orang lain, gangguan psikologis dan gangguan fisik.

            Subyek penelitian ini adalah pekerja freelance dari dua perusahaan riset pemasaran yang berjumlah 75 orang dan diambil seluruhnya

Hasil analisis butir skala kecenderungan locus of control diperoleh bahwa dari 40 item yang disusun diperoleh 6 item yang gugur dan 34 item yang sahih dengan koefisien korelasi (corrected item-total correlation) bergerak dari 0,784 – 0,346 dengan p ? 0,3. Hasil analisis validitas skala kecemasan mengha-dapi masa depan menunjukkan bahwa dari 40 item yang disusun didapatkan 3 item yang gugur dan 37 item yang sahih dengan koefisien korelasi (corrected item-total correlation) bergerak dari 0,742 – 0,31 dengan taraf signifikan p ? 0,3 Adapun hasil uji reliabilitas pada variable kecemasan menghadapi masa depan adalah 0,948 > 0, 800 yang berarti reliable.dan nilai reliabilitas pada kecenderungan locus of control 0,948 > 0,800 yang berarti reliable.

Hasil Penelitian

Uji normalitas sebaran ini menggunakan tehnik Kolmogorov – Smirnov, dimana uji normalitas sebaran dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Hasil uji normalitas dilakukan terhadap variabel tergantung dan hasilnya menunjukkan p = 0,253 > 0,05 berarti variabel kecemasan mengha-dapi masa depan normal. Hasil perhitungan dengan program SPSS menunjukkan bahwa antara variable X (kecenderungan locus of control) dengan variable Y (kecemasan menghadapi masa depan) menun-jukkan F = 159,894 dengan p = 0,000 (< 0,05), berarti mempunyai hubungan linier.

Hasil uji analisis korelasi product moment terhadap hipotesis pada penelitian ini antara variabel bebas (x) kecenderungan locus of control dengan variabel terikat (y) kecemasan menghadapi masa depan memiliki korelasi dengan menun-jukkan hubungan yang positif diperoleh t = 0,797 dengan p = 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan arah positif  yang berarti ada hubungan antara locus of control dengan kecemasan menghadapi pensiun.

 

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kecenderungan locus of control dengan kecemasan dalam mengha-dapi masa depan pada pekerja freelance. Semakin seseorang yang memiliki locus of control yang cenderung external maka semakin tinggi kecemasannya, semakin seseorang yang memliki locus of control yang cenderung internal maka semakin rendah kecemas-annya. Kecenderungan locus of control adalah arah keyakinan yang dimiliki oleh individu mengenai adanya sumber – sumber lain yang dapat mengontrol kejadian – kejadian yang mempengaruhi kehidupan individu tersebut (Rotter, 1975). Banyak orang yang tidak siap apabila seseorang mengalami kondisi penurunan sosio-ekonomi yang dras-tis dimana seseorang tersebut tiba – tiba tidak memiliki pendapatan lagi, seperti tiba – tiba di-PHK atau tenaga pekerja freelance tersebut yang tiba – tiba sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan yang mungkin perusahaan tersebut memiliki pertimbangan khusus seperti seseorang tersebut sudah kurang produktif (kurang memiliki semangat kerja), tetapi pekerja tersebut tetap menganggap bahwa pimpinan perusahaanlah yang kurang bijak dalam mengambil keputusan yang berkesan semena – mena. Diterimanya hipotesis penelitian ini disebabkan kecenderungan locus of control merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi kecemasan pada freelance dalam menghadapi masa depan, karena dengan memiliki kecenderungan locus of control external maka membuat pekerja freelance cemas dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami, seperti khawatir dan gelisah.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : “ada hubungan antara kecenderungan locus of control dengan kecemasan menghadapi masa depan pada pekerja freelance di perusahaan riset pemasaran”. Diharapkan pada setiap pekerja freelance agar mampu merubah kecenderungan locus of control eksternal yang dimiliki menjadi kecenderungan locus of control internal supaya kecemasan yang dialami dalam menghadapi masa depan lebih kecil dan supaya setiap pekerja freelance tidak mengalami gangguan fisik dan gangguan psikis yang berkelanjutan, dengan cara meyakini bahwa setiap individu memiliki kemampuan diri dalam mengatasi sebuah masalah dan tidak bergantung pada lingkungan sekitarnya.       Bagi peneliti selan-jutnya yang ingin membuat sebuah penelitian tentang hubungan kecen-derungan locus of control dengan kecemasan menghadapi masa depan diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih maksimal serta dapat menggali lebih banyak infor-masi sehingga bermanfaat dan dapat memperluas penelitian dengan menambah variable lain yang berhubungan dengan kecemasan menghadapi masa depan, karena penelitian ini masih memiiki kekurangan.

Daftar Pustaka

 

Azwar, Saifuddin, 1999. Penyusunan Skala Psiko-logi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

______________, 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Liberty

Hadi, Sutrisno, 1993. Statistik Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset

Tjakrawerdaya, D. 1987. Rasa Bersalah Sebagai Motif Mekanisme Difensi Pada Gangguan Cemas Secara Menyeluruh. Majalah Psikiatri Jiwa. Jakarta : Yayasan Kesehatan Jiwa Dharmawangsa

Miramis, W. F. 1995. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press

Suryabrata, Sumadi, 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Safitri, Puji Lestari Prianto dan Patricia, 2010. Peranan Locus of Control, Self-Esteem, Self-Efficacy, dan Prestasi Belajar Terhadap Kematangan Karir. Jurnal, Vol. 1, 140 – 148

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-kecemasan.html

http://www.muohio.edu/psybersite/control/overview.shtml

http://www.psychologymania.com/2012/02/kecemasan-anxiety-pengertian-dan-ciri.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Locus_of_control

http://www.kajianpsikologi.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://unikunik.wordpress.com/2009/05/03/teori-julian-rotter/

http://anny.blogspot.com/2001/03/teori-kecemasan/

http://teoriline.wordpress.com/2011/06/28/teori-locus-of-control/

http://www.psychwiki.com/wiki/Locus_of_Control

http://www.wilderdom.com/psychology/loc/LocusOfControlWhatIs.html

 

 

 

 

 


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya