Artikel 4

,00 0000 - 00:00:00 WIB
Dibaca: 185 kali

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP WARNET DENGAN MOTIVASI MEMBERI DUKUNGAN INSTRUMENTAL MEDIA INTERNET DI RUMAH

 

Adnani Budi Utami & M Zaid Ghozali

Fakultas Psikologi Untag Surabaya

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris hubungan antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah terdiri dari variabel bebas (X) persepsi orang tua terhadap warnet dan variabel tergantung (Y) motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah. Data penelitian ini terkumpul 70 responden orang tua yang tinggal di perumahan Merak Indah Madiun yang akan diberikan kuesioner yang terdiri dari 62 pernyataan. Jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan Product Moment yang dijalankan dengan program SPS tahun 2000. Hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini, yaitu “ Apakah ada hubungan antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah?”. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Momen Tangkar Pearson diperoleh hasil rxy sebesar = -0,577 pada taraf signifikan p= 0,000  (p < 0,01) yang berarti  bahwa variabel bebas (X) persepsi orang tua terhadap warnet mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel terikat (Y) motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah sehingga hipotesa penelitian yang menyatakan “ Ada hubungan yang negatif antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah”,  diterima. Artinya semakin rendah persepsi orang tua terhadap warnet maka semakin tinggi motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah. Koefisien determinasi (r2)= 0,322  dengan demikian sumbangan efektif variable X terhadap Y sebesar 0,322x100 = 33,2%, artinya variabel persepsi orang tua terhadap warnet (X) mempengaruhi variabel motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah (Y) sebesar 33,2%.

 

Kata kunci : persepsi, motivasi, internet

 

 

Pendahuluan

Kehidupan manusia saat ini telah memasuki tahapan  perkem-bangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju pesat menyam-but era globalisasi. Pengaruh globalisasi semakin terasa berkat semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media, broadcast maupun non-broadcast, seperti surat  kabar, majalah, radio, televisi, telepon, faks, komputer, internet, satelit, dan sebagainya. Interaksi antara warga negara secara langsung maupun tidak langsung semakin tersedia dimana-mana dan dengan mudah dapat diperoleh.

      Memasuki era informasi, teknologi informasi dan komunikasi terus berkem-bang cenderung akan mempengaruhi segenap kehidupan manusia. Perangkat keras komu-nikasi makin kecil dan kom-pleks dengan kemampuan mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menya-jikan informasi yang dapat menembus batas-batas geografi, politik, maupun kedaulatan (Hasan, 2003). Melalui internet, berbagai peristiwa atau kejadian yang terjadi di belahan dunia lain dapat dengan mudah diakses, dan semakin banyak individu menggunakan internet, semakin banyak informasi yang diketahui.

      Teknologi informasi dan teleko-munikasi merupakan tulang pung-gung aplikasi laman. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang fenomenal dan menjadi awal muncul aplikasi laman adalah inter-net. Perkembangan besar internet adalah terbangunnya aplikasi (www) pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi (www) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket. (http:// www.sejarahinternet.com/perkembangan-internet/). Di akses 07/07/2011

      Saat ini teknologi informasi yang sedang berkembang dan mempengaruhi kehidupan masyarakat adalah internet. Jika sebelumnya handphone hanya sekadar pesan singkat dan telepon saja, perlahan fungsi mobile perlahan menga-lami kemajuan yang cukup menggem-birakan contoh, sekarang mobile sudah dilengkapi fitur surat elektronik dan peramban.

      Fungsi dari internet, yaitu: 1)  mencari data atau informasi, tinggal mencarinya dengan memasukkan kata atau kalimat yang di inginkan pada pengaya seperti google atau yahoo, 2)  berbisnis lewat internet yaitu dengan cara membuat laman sendiri yang berfungsi sebagai toko mayantara, 3)  bergabung dengan klub atau komunitas, tidak perlu mendatangi kantor pendaftaran klub atau komunitas, 4) menambah relasi dan menjalin silaturahmi..

      Secara umum internet memiliki manfaat yang sangat banyak walau-pun internet jika disambungkan ke komputer hanya sebatas layar namun memiliki dampak yang luar biasa bagi dunia. Manfaat internet dewasa ini terasa semakin luas cakupannya, bila  pada sekitar 10 tahun yang lalu, manfaat internet lebih banyak digunakan oleh kalangan perkantoran dan bisnis, sekarang boleh dikatakan internet menjadi hal wajib bagi berbagai kalangan, termasuk kalangan muda dan murid sekolah.  Akses internet sekarang jauh lebih mudah di dapat dengan banyak bertebarannya warung internet (warnet), banyak sekolah yang menyediakan sarana dan member-kan pelajaran seputar dunia internet. Internet seperti sebuah pintu, yang ketika manusia melewatinya, akan terbentang berbagai macam hal dari seluruh belahan dunia. Bukan sebatas keterbatasan mata memandang, internet menawarkan kepada manu-sia untuk bisa berkeliling dunia tanpa harus  beranjak dari tempat duduk di depan layar monitor. Menambah wawasan dan pengeta-huan dari ber-bagai bidang dari seluruh dunia. Bagi para pelajar juga sangat banyak manfaat bisa diambil, banyak informasi berkaitan dengan pelajaran yang bisa didapat di internet, dan tidak diperoleh di bangku sekolah karena keterbatasan waktu mengajar guru (http:// manfaat-internet-secara-umum.html), diakses 06/07/2012.

Internet memberikan manfaat yang begitu besar tetapi di lain pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untuk dibatasi. Berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan bercampur menjadi satu dimana untuk mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan jari saja. Dampak positif dari internet antara lain menambah wawasandan pengeta-huan. Di sisi lain, keberadaan  internet juga membawa dampak negatif (Winardi, dkk. 2001).

      Implikasi internet sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari,banyak manfaat yang didapat dari internet, karena makin pentingnya keberadaan  internet itulah, maka  mendorong orang tua untuk menyediakan instrumental media internet di rumah. Salah satu motivasi orang tua adalah banyak hal bermanfaat yang bisa didapatkan melalui internet, anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas sekolah yang senantiasa berhubungan dengan internet, oleh karena itu sebagai sebuah solusi para orang tua harus berusaha menyediakan koneksi internet di rumah. Motivasi orang tua untuk menyediakan media internet di rumah berbeda-beda, ada yang motivasinya tinggi, maka akan menyediakan layanan internet di rumah, begitu juga sebaliknya ternyata ada orang tua yang tidak tertarik untuk memasang layanan internet di rumah, orang tua merasa tidak perlu untuk menyediakan layanan internet di rumah sehingga orang tua meminta anak  untuk pergi ke warnet saja saat membutuhkan akses internet.

      Peningkatan pengguna internet mengakibatkan munculnya usaha penyedia layanan internet, berupa warung internet (warnet). Warnet adalah jasa layanan akses internet. Warnet atau warung internet merupakan tempat banyak komputer dengan layanan internet. www.wiki-pedia.com. Diakses 10-09-2012

      Warnet adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada orang lain, selain sebagai media jasa akses internet, warnet juga memberikan kenyaman dan tingkat privacy yang signifikan sehingga  dibuat bilik bagi pengguna jasa warnet. Sebagai upaya penga-manan dibuatlah pembatasan akses laman dan aplikasi seperti game, dan laman2 vidio dan foto2 pornografi. Upaya  pencegahan terjadinya perbu-atan asusila dipasang CCTV.

      Banyak anak mengunjungi warnet untuk mengerjakan tugas sekolah , namun juga banyak anak yang pergi ke warnet hanya untuk bermain online games, bahkan ada yang  mengunduh video porno, foto- foto bugil, dan lain-lain.

      Kondisi warnet sebagaimana di atas menyebabkan persepsi orang tua terhadap warnet menjadi bervariasi, beberapa orang tua berpersepsi positif, namun banyak juga yang berpersepsi negatif. Nampaknya persepsi orang tua itulah yang menyebabkan adanya perbedaan motivasi para orang tua dalam upayanya menyediakan perangkat internet di rumah. Hal tersebut dapat dijelaskan, bila orang tua memiliki persepsi positif terhadap warnet maka orang tua akan mendorong atau menyarankan anak-anaknya untuk pergi ke warnet ketika membutuhkan sarana internet untuk berbagai keperluan anak. Situasi tersebut berakibat pada rendahnya motivasi orang tua menye-diakan perangkat internet di rumah. Begitu juga sebaliknya, bila orang tua memiliki persepsi negatif terhadap warnet maka orang tua akan mempunyai motivasi yang tinggi dalam menyediakan perangkat internet di rumah. 

      Menurut Teeran dan Smith (dalam Djalali, 2001) motivasi adalah suatu konstruksi yang mengaktifkan dan mengarahkan perilaku dengan cara memberikan dorongan atau daya pada organisme untuk melakukan suatu aktifitas.

      Indikator Motivasi menurut Surya (2003), antara lain : a). Persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan yang dilakukan. b). Pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya) untuk mencapai tujuan. c). Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita – citanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. d). Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatannya (like or dislike, positif atau negatif).

      Indikator-indikator motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah antara lain: persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan yang dilakukan yaitu ketetapan orang tua dalam menyediakan instrumental media internet di rumah, pengor-banan (uang, tenaga, pikiran) untuk mencapai tujuan yaitu orang tua rela mengorbankan uang, tenaga, bahkan pikiran untuk menyediakan instru-mental media internet di rumah, tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita – citanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan yaitu maksud, kesediaan orang tua dalam menye-diakan instrumental internet di rumah.

      Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginter-pretasikan stimulus yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Suharnan, 2005).

      Menurut Irwanto (1997) ada dua jenis persepsi yaitu: a. Persepsi positif, yaitu persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan dan tanggapan yang selaras dengan objek persepsi yang diteruskan dengan upaya pemanfaatannya, b. Persepsi negatif, yaitu persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dengan objek persepsi. Hal ini akan diteruskan dengan kepastian untuk menerima atau menolak dan menentang segala usaha objek yang dipersepsikan.

      Warnet menimbulkan pro dan kontra di masyarakat umum, sebagai akibatnya persepsi orang tua terha-dap warnet juga berbeda-beda. Sears dkk. (1999) berpendapat bahwa persepsi manusia merupakan proses kognitif, individu merupakan pengamat yang  aktif. Persepsi tidak lepas dari masalah penginderaan, karena proses persepsi di awali oleh proses penginderaan serta penga-laman individu akan ikut aktif dalam persepsi individu.

     Jika Orang tua mempunyai persepsi positif terhadap warnet, maka orang tua  akan menunjukkan sikap yang positif terhadap peng-gunaan dan pemanfaatan warnet, seperti  misalnya mengijinkan anak mengerjakan tugas di warnet, dianggap lebih hemat dan  efisien. Orang tua tidak termotivasi  menyediakan sarana internet di rumah. Sebaliknya jika orang tua memiliki persepsi negatif terhadap warnet ,  maka orang tua akan bersikap negatif pula terhadap warnet. Banyaknya informasi negatif tentang warnet membuat  orang tua termotivasi untuk menyediakan sarana layanan internet di rumah agar dapat mengontrol penggunaan internet itu sendiri.

 

Metode Penelitian  

Variabel dalam penelitian ini adalah : Motivasi memberi dukungan    istru-mental media internet sebagai variabel tergantung (Y), Persepsi Orang Tua terhadap Warnet, sebagai variabel bebas (X)   

            Definisi operasional variabel Persepsi orang tua terhadap warnet dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh  melalui skala persepsi terhadap warnet yang disusun berdasarkan indikator persepsi positif yaitu setuju dengan adanya warnet, mendukung keberadaan warnet, bersedia memanfaatkan.

      Definisi operasional variabel Motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah dalam penelitian ini  adalah skor dari  skala motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah yang disusun berdasarkan indikator : punya perhatian terhadap IT, persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan yang dilakukan yaitu ketetapan orang tua dalam menyediakan instrumental media internet di rumah, pengor-banan (uang, tenaga, pikiran) untuk mencapai tujuan yaitu orang tua rela mengorbankan uang, tenaga, bahkan pikiran untuk menye-diakan instrumental media internet di rumah, tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita – citanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan yaitu maksud, rencana orang tua dalam menyediakan  media internet di rumah, arah sikap terhadap sasaran kegiatannya, meluangkan waktu untuk memahami dan melengkapi IT.

     Populasi penelitian ini adalah orang tua yang tinggal di Perumahan Merak Indah, kelurahan Nambangan Kidul, kecamatan Manguharjo, kota Madiun. Sampel dalam  penelitian ini diambil melalui tehnik  purposive sampling yaitu memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri khusus yang dimiliki sample tersebut yang dipan-dang mempunyai sangkut paut yang erat dengan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, yaitu orang tua yang sudah mempunyai anak yang berumur 10 tahun ke atas dan anak2 tersebut telah terbiasa menggunakan internet. Peneliti mengambil responden 70 orang tua di perumahan Merak Indah, yang sesuai dengan ciri-ciri di atas, total penghuni atau kepala keluarga (KK) di perumahan merak indah madiun 160 kepala keluarga (KK).

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala psikologi dengan menggunakan model Likert yang bentuknya berupa pernyataan dengan alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Pernyataan dalam skala terdiri dari jawaban favourable dan unfavourable. Skor untuk setiap pernyataan favourable untuk jawaban : 1. Sangat setuju (SS) skor 5; 2. Setuju (S) skor 4; 3. Ragu-ragu (R) skor 3; 4. Tidak setuju (TS) skor 2; 5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, untuk setiap pernyataan unfavourable untuk jawaban : 1. Sangat Setuju (SS) skor 1; 2. Setuju (S) skor 2; 3. Ragu-ragu(R) skor 3; 4. Tidak Setuju (TS) skor 4; 5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 5.

 Skala untuk mengungkap variabel persepsi orang tua terhadap warnet disusun peneliti berdasarkan indikator : persepsi positif yaitu setuju dengan adanya warnet, mendukung keberadaan warnet, bersedia memanfaatkan warnet.

      Skala Persepsi orang tua terhadap warnet terdiri dari 30 butir aitem yang terbagi atas pernyataan favourable sebanyak 15 butir aitem dan pernyataan unfavourable sebanyak 15 butir aitem.

       Skala motivasi memberikan dukungan instrumental Internet di Rumah , disusun peneliti berdasarkan indikator : Orang tua punya perhatian besar terhadap  IT (informasi tekno-logi), Ada persistensi dalam penye-diaan dan kelengkapan instrumental media internet di rumah, Melu-angkan waktu untuk memahami dan melengkapi IT.

Skala Motivasi memberi dukungan instrumental media inter-net di rumah terdiri dari 32 butir aitem yang terbagi atas pernyataan favourable sebanyak 16 butir aitem dan pernyataan unfavourable seba-nyak 16 butir aitem.

Validitas skala penelitian ini diuji dua tahap, pertama memeriksa setiap butir pernyataan yang dibuat apakah isinya sudah mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Uji validitas ini oleh Suryabrata (2002) disebut Content Validity atau validitas isi.

      Pengujian tahap kedua menguji korelasi antara skor aitem dan skor total, prosedur validasi pernyataan dengan menggunakan kriteria pende-katan internal consistency, yaitu ada kesesuaian antara fungsi pernyataan dengan fungsi ukur secara kese-luruhan.

      Korelasi skor butir dengan skor total diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Untuk mengkoreksi digunakan tek-nik korelasi bagian total atau teknik korelasi Part Whole.

      Untuk menentukan validitas aitem digunakan taraf signifikansi 5%, artinya suatu butir sikap dinyatakan sahih jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan angka batas penerimaan dan penolakan dalam table taraf signifikansi. Jika korelasi yang diperoleh lebih kecil, berarti butir itu tidak sahih. Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dikerjakan melalui bantuan komputer dengan menggunakan seri program statistik SPS-2000 program analisis butir. Dari 32 butir pernyataan dalam skala persepsi orang tua terhadap warnet terdapat 24 butir sahih dan 8 butir gugur, dengan koefisien kesahihan butir,rbt, yang bergerak dari 0,197 hingga 0,758 dengan p bergerak dari 0,049 - 0,000 (p < 0,05).

         Dari 22 butir pernyataan dalam skala motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah terdapat 23 butir sahih dan 7 butir yang gugur, dengan koefisien relasi rxy yang bergerak dari 0,208 hingga 0,735 dengan p bergerak dari 0,040 - 0,000 (p < 0,05).

       Pengujian terhadap reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan internal consistency. Cara menentukan keandalan (reliabilitas) skala persepsi orang tua terhadap warnet dan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah menggunakan uji keandalan dengan teknik Hoyt

      Hasil uji reliabilitas skala persepsi orang tua terhadap warnet dengan teknik Hoyt nampak pada hasil rtt = 0,867 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,05), sedangkan  skala motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah diperoleh hasil uji reliabilitas rtt = 0,888 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,05).

      Hasil perhitungan uji normalitas sebaran variabel motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah didapatkan hasil Kai Kuadrat = 2,857 pada db = 3 dan p = 0,414 (p > 0,05) yang berarti sebaran variabel motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah normal.

      Hasil perhitungan uji linieritas hubungan menunjukkan hasil bahwa antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah mempunyai Fbeda ke2 – ke1 = 1,451 pada taraf signifikansi sebesar 0,231 (p > 0,05). Hal ini berarti menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara kedua variabel tersebut.

      Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkap hubungan antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet digunakan teknik korelasi product moment .

 

Hasil Penelitian & Pembahasan

            Hasil perhitungan analisis korelasi Product Moment diperoleh hasil rxy sebesar -0,577 pada taraf signifikansi (p) = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan yang negatif signifikan antara per-sepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah, dengan kata lain semakin positif persepsi orang tua terhadap warnet maka semakin rendah motifasi orang tua untuk menyediakan sarana internet di rumah. Kenyataan tersebut tentu memprihatinkan mengingat bahwa di era sekarang ini kebutuhan internet seakan sudah  menjadi kebutuhan dasar bagi pelajar dan mahasiswa, sementara tidak semua orang tua memiliki kemampuan dalam menyediakan sarana internet di rumah. Akan terasa amat berat bagi orang tua yg memiliki persepsi negatif terhadap warnet sementara  kemampuan ekonominya kurang. Para orang tua akan merasakan kegelisahan dan keprihatinan karena disatu sisi dituntut untuk dapat memenuhi sarana belajar putra putrinya , di lain sisi ada rasa khawatir terhadap keamanan  putra putrinya ketika harus menggunakan warnet sebagai sarana belajarnya. Persoalan tidak akan muncul ketika orang tua memiliki kemampuan ekonomi yg memadai dan menyadari pentingnya keberadaan internet di rumah.

      Warnet sebagai sarana penunjang belajar bagi para pelajar dan mahasiswa memang selayaknya disajikan secara bertanggung jawab , harus sangat mempertimbangkan syarat   kenyamanan,  tanpa mengorbankan etika moral.

 

Kesimpulan dan Saran

            Dari hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang negatif signifikan antara persepsi orang tua terhadap warnet dengan motivasi memberi dukungan instrumental media internet di rumah. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran betapa pentingnya orang tua dalam mengawasi dan memberikan pengarahan pada anak dalam penggunaan internet di rumah.

 

Daftar Pustaka.

Djalali, A. (2001). Psikologi Motivasi, minat jabatan, intelegensi, bakat dan motivasi kerja. Malang.

Hadi, S. (1996). Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset.

______. (2000). Statistik Jilid 1, 2, 3. Yogyakarta : Andi Offset.

Hasan, A. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Hidayat, S. (1997). Diunduh dari digilib.unimus.ac.id. Pada 20 november 2012

Irwanto, dkk. (1997). Psikologi Umum. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Iwan, S. (2008). Internet. Dipetik 07 juli 2011 dari http://www. sejarahinternet.com/perkembangan-internet.

Maslow, Abraham H. (1990).  Motivasi  dan kepribadian. PT. Pustaka Binaman Presindo, Gramedia, Jakarta.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta : Tineka Cipta

Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosadakarya.

Rahmat, J. (2009). Psikologi komu-nikasi. Bandung: Rosdakarya

___________. (2009). Persepsi. Dipetik 24 april 2012 dari http://www.damandiri.co.id/tile/setiabudiptijauanpustaka

Sofwan, M. (2008). Dipetik 26 April 2012 dari http://www. Pengem-bangan  diri.com\

Sobur, A. (2003).Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

.


Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya